Anak sekecil itu berkelahi dengan waktu…
Demi satu impian yang kerap ganggu tidurmu
Anak sekecil itu tak sempat nikmati waktu…
Dipaksa pecahkan karang, lemah jarimu terkepal
(“Menara Tugu Pancoran” oleh Iwan Fals)
Kisah Budi yang dilantunkan dengan gaya tutur dendang oleh Iwan fals mengawali tulisan ini. Budi yang harus membagi hidupnya dengan belajar di sekolah dan berjualan koran. Di usia yang biasa diisi dengan bermain setelah lelah memusatkan perhatian di sekolah, Budi justru harus membiarkan tugas sekolah baru dikerjakan setengah untuk bergegas ke jalan dan perempatan. Itu pun sudah disempat-sempatkan karena khawatir menjaja koran sore di waktu malam berpengaruh terhadap pemasukan. Ah, budi… anak sekolahan yang bergelut menjaja koran.
Penggalan kisah Budi itu hanya satu dari jutaan kisah anak di sekitar yang tidak pernah bosan mengetuk pintu hati kita. Tidak pernah bosan bahkan ketika hati kita yang bosan mendengarnya.
Anak-anak seperti Budi tidak pernah punya waktu untuk memikirkan bagaimana caranya bisa menggolkan bola ke gawang lawan dalam game “winning eleven”. Tidak juga terpikirkan untuk menyisakan uang untuk membeli console PS 3 yang akan diluncurkan di Indonesia. Boro-boro beli PS 3, untuk makan saja tidak berani memikirkan menunya. Apapun yang didapat, itu adalah rahmat. Bersyukur bisa makan tanpa memikirkan berapa kandungan gizi dan vitamin, apakah mengandung MSG, formaline, atau zat yang paling karsinogen sekalipun. Bersyukur Allah sudi memberi setetes kenikmatan berupa makan.
Namun demikian Budi tidak lupa untuk membagi waktunya bersama satu hal yang menurutnya tidak kalah pentingnya dengan makan, yaitu belajar.
Si Budi kecil kuyup mengigil
menahan dingin tanpa jas hujan
di simpang jalan tugu pancoran
tunggu pembeli jajakan koran
Menjelang maghrib hujan tak reda
Si Budi murung menghitung laba
Surat kabar sore dijual malam
Selepas Isya melangkah pulang
Anak sekecil itu berkelahi dengan waktu…
Demi satu impian yang kerap ganggu tidurmu
Anak sekecil itu tak sempat nikmati waktu…
Dipaksa pecahkan karang, lemah jarimu terkepal
Cepat langkah waktu pagi menunggu
Si Budi sibuk siapkan buku
Tugas dari sekolah selesai setengah
Sanggupkah Si Budi diami dua sisi?
“Dan nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”firman Allah kepadamu dalam surat Ar-Rahman. Satu diantara 144 surat cintaNya kepada kita. Maha benar Allah yang Maha Agung dengan segala firman dalam surat cintaNya.